Pendekatan akuntansi biaya
Ada tiga pendekatan yang biasa dilakukan untuk akuntansi biaya, yaitu biaya
standar (
standard costing), biaya berdasarkan kegiatan (
activity-based
costing), dan biaya berdasarkan hasil (
akuntansi throughput).
Revolusi
dalam akuntansi biaya
Akuntansi
biaya telah mengalami perubahan yang dramatis, dimana perkembangan sistem
komputer hampir
menghapuskan pembukuan secara manual. Akuntansi biaya kini telah menjadi
kebutuhan nyata dalam semua
organisasi termasuk
bank, organisasi
profesional, serta lembaga
pemerintah. Dewasa ini telah banyak perusahaan yang
memasang metode pabrikasi
produk,
perdagangan produk, atau pemberian
jasa dengan bantuan
komputer. Adanya teknologi ini telah sangat memberikan dampak terhadap
akuntansi biaya.
[2]
Pengajaran
dalam akuntansi biaya
Banyak bahan pelajaran yang diajarkan dalam akuntansi biaya, dimana
kesemuanya selalu berkaitan dengan biaya-biaya yang mungkin timbul dalam proses
produksi. Pembelajaran yang dilakukan dalam akuntansi biaya antara lain
mengenai penentuan harga pokok produk: bersama dan sampingan, harga pokok
proses, pembiayaan: biaya variabel dan biaya tetap, biaya overhead pabrik,
departementalasi biaya overhead, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja: langsung
dan tidak langsung, pengendalian biaya, serta analisis biaya pemasaran.
Manfaat
akuntansi biaya
Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat bagi
manajemen
untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan
informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Manfaat biaya adalah menyediakan
salah satu
informasi
yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaannya, yaitu untuk
perencanaan dan pengendalian laba; penentuan harga pokok produk dan jasa; serta
bagi pengambilan keputusan oleh manajemen.
[3]
Keterbatasan dalam sistem akuntansi biaya
Dalam akuntansi biaya juga terdapat beberapa kekurangan yang menyertainya,
terutama dalam
sistem akuntansi biaya yang telah ketinggalan
zaman. Gejala-gejala dari sistem biaya yang ketinggalan zaman diantaranya ialah
hasil dari penawaran sulit dijelaskan, harga pesaing nampak lebih rendah
sehingga kelihatan tidak masuk akal,
produk-produk yang
sulit diproduksi menunjukkan laba yang tinggi, manajer operasional berkeinginan
menghentikan produk-produk yang kelihatan menguntungkan, marjin laba sulit
dijelaskan, pelanggan tidak mengeluh atas biaya naiknya
harga,
departemen akuntansi menghabiskan
banyak
waktu hanya
untuk memberi data biaya bagi proyek khusus, dan biaya produk berubah karena
adanya perubahan peraturan pelaporan.
[3]
0 komentar:
Posting Komentar